1. Apakah Kualitas
Menurut
”Feigenbaum (1991) “kualitas merupakan
keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering,
manufacture , dan maintenance, dimana produk dan jasa tersebut dalam
pemakaianya akan sesuai dengankebutuhan dan harapan pelanggan.
2. Dimensi-dimensi kualitas produk dan
jasa
Dimensi Kualitas
Produk
Menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd (2005, p.422) apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari :
1. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk
2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.
3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
4. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
5. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
7. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan.
Menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd (2005, p.422) apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari :
1. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk
2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.
3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
4. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
5. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
7. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan.
Dimensi kualitas jasa
Beberapa dimensi kualitas jasa
diteliti oleh banyak ahli. Parasuraman dkk. (1985) pada riset eksploratori
mereka meneliti kualitas jasa dan faktor-faktor yang menentukannya. Mereka
menemukan 5 dimensi kualitas jasa, yaitu:
1. Reliability: kemampuan untuk memberikan jasa
dengan segera dan memuaskan.
2. Responsiveness: kemampuan untuk memberikan jasa
dengan tanggap.
3. Assurance: kemampuan, kesopanan, dan sifat
dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf, bebas dari bahaya, resiko
dan keragu-raguan.
4. Emphaty: kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan.
5. Tangibles: fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai dan sarana komunikasi.
https://alvinburhani.wordpress.com/2012/04/13/dimensi-kualitas-jasa/
3. Dasar-dasar
manajemen kualitas
Sebuah Organisasi tentu memerlukan
Perencanaan Strategis dalam Mengembangkan dan Menumbuhkan Bisnisnya.
Perencanaan Strategis ini dapat bersifat sementara atau pun bersifat jangka
panjang. Konsep Dasar Total Quality Management merupakan salah satu acuan
dalam Manajemen Strategi Organisasi. Bagaimanapun juga Strategi yang
paling Handal adalah Mengutamakan Kualitas dibandingkan Kuantitas.
Kualitas dari segala macam produk dan layanan yang Anda miliki sebagai Nilai
Jual kepada Pelanggan, Stakeholder atau Rekanan.
Dr. Joseph M Juran salah satu Guru
dalam Bidang Manajemen Kualitas memberikan Definisi tentang Manajemen Kualitas
sebagai Kumpulan Aktivitas dan Kegiatan yang berkaitan dengan Kualitas dan
memiliki Karakteristik sebagai berikut:
·
Kualitas
adalah bagian dari setiap Agenda Manajemen Atas (Top Management)
·
Tujuan
dan Sasaran Kualitas selalu masuk dalam Rencana Bisnis (Business Plan)
·
Tujuan
dan Sasaran selalu fokus pada Pelanggan dan Kesesuaian Kompetisi Pasar serta
mengacu pada Peningkatan Kualitas
·
Sasaran
Manajemen Kualitas selalu disebar dalam Tingkatan Pengambil Tindakan
·
Pelatihan
atau Training dilaksanakan disemua Tingkat
·
Pengukuran
Manajemen Kualitas berlaku menyeluruh di semua level organisasi
·
Pengawasan atau Monitoring dari Manajemen Atas
terhadap Hasil yang telah dicapai dengan Sasaran yang diinginkan
·
Adanya Penghargaan atau Reward kepada level dengan
Kinerja Terbaik
·
Sistem Penghargaan (Reward) selalu mengalami
Perbaikan dari waktu ke waktu
4.
Total
Quality Manajemen
Pada Dasarnya Manajemen Kualitas (Quality Management) atau lebih
dikenal dengan Total Quality
Management (TQM) adalah Proses yang berkelanjutan untuk mencapai tingkat
kualitas lebih baik dalam memenuhi kebutuhan pelanggan akan produk dan jasa
pelayanan yang anda miliki (Continuously
Performance Improvement). Proses perbaikan ini berlaku disetiap
Level Operasional, Area Fungsional, dan menggunakan sumber daya yang ada baik
manusia, material, waktu, modal, informasi dan lainnya. TQM adalah Quality Management yang merupakan
tanggung jawab semua level organisasi dengan Top Management sebagai pengendali.
TQM merupakan sebuah Definisi dari aktivitas dan kegiatan yang menggunakan alat
bantu seperti:
1. Quality Planning (Perencanaan
Kualitas)
2. Quality Control (Pengendalian
Kualitas)
3. Quality Assurance (Jaminan Kualitas)
4. Quality Improvement (Peningkatan
Kualitas)
5.
Kualitas dan Keunggulan Kompetetif
Keunggulan kompetitif perusahaan
dapat dibangun di atas salah satu dari tiga disiplin nilai. Pertama,
operasional prima (operational excellence). Perusahaan yang menggunakan
strategi ini berupaya mencapai biaya paling efisien pada setiap proses bisnis
yang menghasilkan kualitas jasa dan barang sesuai harapan pelanggan. Kedua,
keakraban dengan pelanggan (customer intimacy).
Perusahaan
yang menggunakan strategi ini mempertahankan bisnis dengan menunjukkan
pemahaman luar biasa pada kebutuhan dan harapan pelanggan melebihi rata-rata
kompetitor. Ketiga, produk atau layanan yang senantiasa inovatif dan terdepan
(product leadership). Perusahaan yang menggunakan strategi ini membangun
keunggulan kompetitif dengan terus-menerus menciptakan produk atau layanan yang
paling canggih, paling baik, paling inovatif. Manajemen puncak,manajer madya
dan karyawan perlu memahami implikasi setiap strategi.
Kerugian kualitas yang buruk :
Kerugian kualitas yang buruk :
·
Kehilangan
bisnis karena pelanggan pindah ke yang lain.
·
Tuntutan
hukum, karena kualitas buruk pelanggan bisa menuntut secara hukum.
·
Kehilangan
produktivitas.
·
Biaya-biaya
:
1.
Biaya
kegagalan (failure cost) biaya yang terjadi karena kualitas buruk.
2.
Biaya
penilaian (appraisal cost), biaya pemeriksaan kualitas di pabrik.
3.
Biaya
pencegahan (prevention cost).
Keuntungan kualitas yang baik :
Kualitas baik bisa meningkatkan penjualan dan biaya yang rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan.
Kualitas baik bisa meningkatkan penjualan dan biaya yang rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan.
6.
Bagaimana CBIS memperbaiki kualitas
produk dan jasa
CBIS
adalah singkatan dari computer based information system atau sistem informasi
berbasis komputer merupakan sisitem pengolahan data menjadi sebuah informasi
yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung
pengambilan keputusan,koordinasi dan kendali serta visualisasi dan
analisis.beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data,
informasi ,sistem, sistem informasi dan basis komputer.
Cara CBIS memperbaiki kualitas
produk dan jasa agar perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif yaitu
dengan adanya informasi, sumber daya informasi mencakup :
1. perangkat keras { fasilitas }
2. perangkat lunak { database }
3. spesialis informasi { informasi }
4. dan pemakai.
Sumber daya yang ditempatkan dalam
jasa informasi dikelola oleh CIO. Konsep CIO mengakui manajer jasa informasi
sebagai seorang eksekutif. Usaha awal mengembangkan suatu rencana strategis
untuk jasa informasi disebut transformasi kumpulan strategi (strategy set
transformation). Walau metodologi ini masih dipraktekkan, tak ada jaminan bahwa
sumber daya informasi yang dibutuhkan tersedia. Masalah ini dapat dipecahkan
dengan mengembangkan rencana-rencana strategis untuk perusahaan dan jasa
informasi secara bersamaan. Pendekatan ini dinamakan perencanaan strategis sumber
daya informasi (Strategis Planning for Information Resources / SPIR). Hasil
dari SPIR adalah suatu rencana yang mengidentifikasi kebutuhan sumber daya
informasi bagi tiap subsistem CBIS untuk periode yang tercakup dalam jangka
waktu perencanaan strategis.
7.
Menetapkan Program TQM
Konsep program TQM yang efektif, yaitu:
a. Perbaikan Berkesinambungan
TQM membutuhkan perbaikan
berkesinambungan yang tidak pernah berhenti yang mencakup orang, peralatan,
pemasok, bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah setiap aspek dari
operasi perusahaan dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan yang
tidak akan pernah dapat diraih, tetapi selalu diupayakan.
b. Six Sigma
Six sigma adalah program untuk
menghemat waktu, meningkatkan kualitas, dan menurunkan biaya. Six sigma juga
merupakan sebuah sistem yang menyeluruh yaitu suatu strategi karena berfokus
pada kepuasan pelanggan total.
c. Pemberdayaan Pekerja
Pemberdayaan
pekerja berarti melibatkan pekerja pada setiap langkah proses produksi.
Ada beberapa cara untuk memberdayakan pekerja:
·
Membina
jaringan komunikasi yang melibatkan pekerja
·
Membentuk
para pekerja yang bersikap terbuka dan mendukung
·
Memindahkan
tanggung jawab dari manajer dan tsaf kepada para pekerja di bagian produksi
·
Membangun
organisasi yang memiliki moral yang tinggi
·
Menciptakan
struktur organisasi formal sebagai tim-tim dan lingkaran-lingkaran kualitas
8.
Mencapai manajemen kualitas dalam
jasa EUF
1.
Mengidentifikasi
Pelanggan IS
Pada perusahaan yang secara historis telah menerapkan sumber
daya informasinya untuk memenuhi kebutuhan pemakai, identifikasi pelanggan
mungkin telah dilakukan. Kemungkinan besar perusahaan berorientasi pemakai akan
memiliki steering committee SIM yang mewakili para pemakai di perusahaan secara
menyeluruh, mengevaluasi permintaan dukungan informasi dan mengalokasi dana
yang diperlukan.
2.
Mendefinisikan
Kebutuhan Kualitas Pelanggan
Bahkan saat IS telah berorientasi pelanggan dan mengetahui
para pelanggannya dan kebuthuan informasi mereka, biasanya tetap perlu
mendefinisikan dimensi kualitas yang dirasa penting oleh pelanggan.
3.
Mendefinikan
Kebutuhan Kualitas Produk
Suatu servei tahap kedua dapat mengumpulkan pendapat para
pemakai mengenai dimensi – dimensi kualitas produk.
4.
Menetapkan
Metrik Kualitas
Setelah spesifikasi dimensi – dimensi kualitas produk dan
jasa informasi ditentukan, dapat ditetapkan metrik untuk masing – masing.
Metrik kualitas digunakan dalam mengevaluasi tingkat dimensi kualitas yang
dicapai oleh tiap upaya sistem.
5.
Mendefinisikan
Strategi Kualitas IS
Setelah para pelanggan dan kebutuhan mereka diidentifikasi
dan cara mengukur tingkat kepuasan ditetapkan, IS dapat mengikuti satu set
strategi yang dirancang untuk menempatkan sistem kualitas pada tempatnya.
6.
Menerapkan
Program – program Kualitas IS
Manajemen IS menggunakan strategi – strategi yang telah
didefinisikan tersebut untuk melaksanakan berbagai program kualitas mereka.
Waktu yang diperlukan untuk penerapan berbeda bagi tiap perusahaan.
7. Memantau Kinerja Kualitas IS
CIO dan para manajer IS lain memantau kinerja para spesialis
informasi dan unit IS. Input diminta dari para pemakai dan informasi dihasilkan
secara internal.
9.
Menempatkan kualitas IS dalam
perspektif
Kualitas
sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru bagi IS. Banyak perusahaan yang telah
bertahun – tahun membuat usaha terpadu untuk mencapai kualitas. Namun, yang
baru adalaha perhatian pada kualitas IS dalam konteks budaya kualitas
perusahaan.